Berawal dari informasi yang diberikan oleh pihak Chongqing Normal University, 9 mahasiswa angkatan 2010 Universitas Widya Kartika Surabaya mengikuti ajang kontes tari yang diadakan di kota Chongqing, China dan disiarkan di stasiun televisi Chongqing (CQTV).
Kontes tari yang dalam bahasa mandarin bernama “???? (w?dòng quánchéng)” ini merupakan wadah bagi kesembilan mahasiswa tersebut untuk mengeksplor kemampuan tari mereka sekaligus memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat luar negeri. Oleh karena itu, pada babak penyisihan (6 Januari 2013), tim yang seluruh anggotanya saat ini sedang menimba ilmu di Chongqing Normal University menyiapkan tarian dengan judul “MIX” –yang merupakan gabungan dari modern dance dan tarian Indonesia seperti Poco-Poco dan Dangdut—. Selain Poco-Poco dan Dangdut, yang menonjol dari “MIX” adalah Gangnam Style yang sedang populer saat ini.
“MIX” mendapatkan apresisasi yang tinggi dari 4 juri yang ada dan mengantarkan tim ini masuk ke babak semifinal. Pada babak semifinal (12 Maret 2013), dengan judul “MIX 2”, tim ini masih memadukan modern dance dengan tarian Indonesia. Kali ini, para juri “jatuh hati” pada tarian Yamko Rambe Yamko yang terdapat dalam “MIX 2” serta memberikan komentar-komentar positif. Namun, yang menjadi syarat untuk lolos ke babak final adalah total nilai yang diberikan oleh 3 juri dalam babak ini, dengan sistem 2 tim dengan jumlah nilai tertinggi lah yang akan lolos ke babak selanjutnya.
Nilai yang diberikan kepada “MIX 2” antara lain 90, 91, dan 88, dengan jumlah 269. Sungguh disayangkan, tim ini tidak berhasil menembus nilai tertinggi pada saat itu (271). Namun, tidak ada usaha dan tekad yang berakhir sia-sia. Karena penampilan yang begitu mempesona, tim ini diundang untuk hadir kembali sebagai bintang tamu dalam babak final pada keesokan harinya (13 Maret 2013).
Sebagai bintang tamu, tim ini menampilkan “INDONESIA SEMPURNA” yang tarian awalnya dibuka dengan lagu “Indonesia Tanah Air Beta”. Tarian-tarian tradisional Indonesia lebih banyak terdapat dalam penampilan kali ini. Bagian yang paling memukau ialah saat salah satu penari mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada pembukaan tari ini. “INDONESIA SEMPURNA” memang dirancang sedemikian rupa karena mereka ingin mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada negara lain lewat tarian yang mereka tampilkan.